Tahun 2026 menjadi momentum penting bagi dunia pengadaan alat dan perlengkapan medis di Indonesia, termasuk dalam proses tender gorden medis. Perubahan regulasi dan kemajuan teknologi membuat sistem pengadaan kini lebih transparan, cepat, dan berorientasi pada kualitas. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan semakin selektif dalam memilih penyedia yang mampu memenuhi standar kebersihan, keamanan, serta estetika ruang perawatan.
Proses tender dimulai dari tahap perencanaan kebutuhan, di mana pihak rumah sakit menentukan jenis gorden yang diperlukan — mulai dari gorden pasien, ruang isolasi, hingga ruang operasi. Setelah itu disusun spesifikasi teknis, seperti bahan antibakteri, tahan api, dan mudah dibersihkan. Rencana anggaran biaya juga dihitung secara rinci agar efisien dan sesuai dengan harga pasar.
Selanjutnya, tim pengadaan menyusun dokumen tender yang berisi persyaratan, jadwal pelaksanaan, serta metode penilaian. Pengumuman tender dilakukan melalui sistem e-procurement seperti LPSE atau platform internal instansi. Calon penyedia kemudian mengikuti sesi klarifikasi atau aanwijzing untuk memastikan pemahaman terhadap kebutuhan teknis dan administrasi proyek.
Vendor yang berminat mengajukan penawaran teknis dan harga, lengkap dengan sertifikat bahan, portofolio proyek, serta jaminan penawaran. Setelah dokumen diterima, panitia melakukan evaluasi menyeluruh guna menentukan penyedia yang paling layak berdasarkan mutu, pengalaman, dan efisiensi biaya.
Pemenang tender diumumkan secara resmi dan dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak kerja. Proses pemasangan gorden dilakukan sesuai jadwal, diakhiri dengan pemeriksaan mutu dan serah terima hasil pekerjaan.
Tren pengadaan tahun 2026 menonjolkan penggunaan produk dalam negeri dengan TKDN tinggi dan bahan ramah lingkungan. Dengan sistem tender yang semakin profesional, pengadaan gorden medis kini menjadi cerminan komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang bersih, aman, dan berkualitas.
Proses tender dimulai dari tahap perencanaan kebutuhan, di mana pihak rumah sakit menentukan jenis gorden yang diperlukan — mulai dari gorden pasien, ruang isolasi, hingga ruang operasi. Setelah itu disusun spesifikasi teknis, seperti bahan antibakteri, tahan api, dan mudah dibersihkan. Rencana anggaran biaya juga dihitung secara rinci agar efisien dan sesuai dengan harga pasar.
Selanjutnya, tim pengadaan menyusun dokumen tender yang berisi persyaratan, jadwal pelaksanaan, serta metode penilaian. Pengumuman tender dilakukan melalui sistem e-procurement seperti LPSE atau platform internal instansi. Calon penyedia kemudian mengikuti sesi klarifikasi atau aanwijzing untuk memastikan pemahaman terhadap kebutuhan teknis dan administrasi proyek.
Vendor yang berminat mengajukan penawaran teknis dan harga, lengkap dengan sertifikat bahan, portofolio proyek, serta jaminan penawaran. Setelah dokumen diterima, panitia melakukan evaluasi menyeluruh guna menentukan penyedia yang paling layak berdasarkan mutu, pengalaman, dan efisiensi biaya.
Pemenang tender diumumkan secara resmi dan dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak kerja. Proses pemasangan gorden dilakukan sesuai jadwal, diakhiri dengan pemeriksaan mutu dan serah terima hasil pekerjaan.
Tren pengadaan tahun 2026 menonjolkan penggunaan produk dalam negeri dengan TKDN tinggi dan bahan ramah lingkungan. Dengan sistem tender yang semakin profesional, pengadaan gorden medis kini menjadi cerminan komitmen terhadap pelayanan kesehatan yang bersih, aman, dan berkualitas.
